Selasa, 08 September 2020

jus pinang &tempoyak

jus pinang jambi
4 buah pinang, gula merah, jahe merah, pandan, serai, cengkeh, dan kulit manis. "Semua bahan diblender jadi satu. Setelah itu siap diteguk," lanjut Yus yang dalam seminggu bisa menghabiskan 4 tandan pinang. Satu tandan berisi ratusan buah. "Sehari bisa jual 10-20 gelas. Harga segelasnya Rp 5000 dan Rp 7000 jika ditambah telur."
Tempoyak
Salah satu warung tempoyak di Jambi adalah Kedai Ombai yang terletak Jl. Jelanai Pur. Kedai yang dikelola Fachridawatirazi (50) yang sehari-hari karyawan PNS ini sudah buka dejak 1,5 tahun lalu.
Fachrida melihat belum ada yang buka warung tempoyak di sana. Makanya, ia kemudian membuka Kedai Ombai.
Di Jambi, kedai Ombai satu-satunya kedai yang menyediakan masakan khas Jambi, yakni tempoyak. "Tempoyak dibuat dari durian yang ‘digosongkan.' Bisa tahan setahun, lho," kata Aris Budi Prasetyo yang dipercaya mengelola Kedai Ombai.
Ada beberapa menu andalan yang paling disukai, antara lain Tempoyak Gurame, Tempoyak Patin, Tempoyak Udang dan Gurame Kerutup serta Malbi (masakan daging hitam seperti rendang). "Meski berbahan dasar durian, tapi setelah diolah, rasa duriannya hanya sedikit."
Tempoyak patin, ulas Aris, bahannya ikan patin dengan bumbu-bumbu tempoyak, cabe rawit, cabe merah, kunyit dan sere. "Cara membuatnya, semua bumbu dihaluskan kemudian diberi air masak sampai mendidih. Setelah itu tempoyak dimasukkan dan terakhir masukkan ikan. Satu ekor ikan bisa dipotong jadi empat bagian." Dalam sehari, Kedai Ombai bisa menjual 4 kg patin.
Harga tempoyak di Kedai Ombai bervariasi dari Rp 5.500 per potong hingga Rp 19.000 per pors. "Pelanggan yang datang beragam, dari pejabat hingga artis ibukota," kata Artis seraya menyebut nama Micky dan Haikal AFI. Kedai yang buka sejak pukul 8 pagi hingga 10 malam ini tak jarang juga menerima pesanan untuk arisan, perkawinan, atau acara ulang tahun.


Acar Nanas



Selasa, 18 November 2014

siapa yang nendang...siapa yang nyuruh...

Mengejutkan mungkin bukan kata yang tepat ketika awal november 2014 tersiar berita Mendagri menghentikan sementara pembuatan E-ktp. dari rangkuman berita IHIDK  karena  bahwa selain ada dugaan korupsi dan kolusi dalam pengadaan E KTP,  fakta bahwa privacy data WNI ; biodata, data biometrik ( sidik jari, sidik retina mata) tersimpan dalam chip EKTP yang kita bawa kemana-mana. Dugaan Sementara data induknya berada di server di negara lain , yang menurut Mendagri  "Vendor fisik e-KTP tidak menganut open system sehingga Kemendagri tidak bisa mengutak-utik sistem tersebut."

Ada hal lain yang lebih dari sekedar berurusan dengan koruptor dan korupsi, yaitu data private Warga Negara Republik Indonesia, tersimpan di tempat atau negara lain; yang “rentan” diakses oleh pihak lain. Bayangkan, Kementerian Dalam Negeri RI pun tak bisa mengakses data orang Indonesia yang tersimpan nun jauh di sana. Padahal, pada case tertentu, Mendagri mempunyai kepentingan untuk mengetahui data WNI. Oleh sebab itu, menurut Mendagri,“Saya sudah minta ke Menko Polhukam, rapat terbatas dengan Polisi, Jaksa Agung, BIN, Bais. Ini menyangkut kerahasian negara. Kita akan gelar di rapat kabinet. Ini ibaratnya ada buah bagus, kita belah dulu. Ulat-ulatnya di dalam buah kita bersihkan dulu, baru bisa dimakan,” ( IHIDK-15/11/14)

Saya pernah menyinggung di blog ini tentang  sidik jari biometrik  dan penggunaannya yang strategis untuk menghindari kecurangan pemilu, namun bila seorang Mendagri melontarkan pernyataan itu dibantah sendiri oleh Kapuspen Depdagri Doddy Riyadmadji dan seorang Peneliti Senior BPPT perlu dipertanyakan motivasi Mendagri melontarkan issu fatal seperti itu.